Gentamerah.com || Pesisir Barat - Guna Meningkatkan kesiapsiagaan mengahadapi Gempa bumi dan Tsunami di Pesisir Barat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Lampung Utara mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) selama dua hari (28–29 Oktober 2021) di hotel Sartika.
Dalam rangkaian acara SLG meliputi sesi paparan dan diskusi tentang potensi kegempaan dan tsunami di wilayah Pesisir Barat, sistem dan produk peringatan dini tsunami BMKG, kesiapsiagaan menghadapi gempabumi dan tsunami, peran media, masyarakat dan pihak terkait, serta sesi simulasi dalam ruangan (Table Top Exercise – TTX) yang mensimulasikan terjadinya gempabumi Magnitudo 8,7 berpotensi tsunami bersumber dari megathrust Selat Sunda yang kemudian direspon oleh peserta SLG.
"Seperti kita ketahui bersama, bahwa gempa bumi belum bisa diprediksi sehingga dapat terjadi kapan saja. Terkait mitigasi bencana gempabumi berpotensi tsunami menjadi hal yang penting dilaksanakan meskipun disaat masih dalam situasi pandemi COVID-19,” Kata Kepala Stasiun Geofisika Lampung Utara, Anton Sugiharto, S.Kom.
Menurutnya, dalam pelaksanaan SLG tersebut, tetap berupaya untuk menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dalam pelaksanaan kegiatan itu.
"SLG ini merupakan salah satu ikhtiar untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah sekaligus membangun sikap tanggap gempabumi dan tsunami bagi masyarakat yang berada di wilayah berpotensi gempabumi dan tsunami untuk mewujudkan masyarakat siaga tsunami (Tsunami Ready Community) di Kabupaten Pesisir Barat," ujarnya.
Dalam acara SLG itu dibuka oleh Deputi Geofisika BMKG bapak Dr.Ir M. Sadly M.Eng dihadiri oleh Bupati Pesisir Barat yang diwakili oleh staf ahli Bupati Pesisir Barat Bapak H. Mizwar, S.KM, M.Si, Sekertaris BPBD Pesisir Barat Bapak Mirza Sahri, S.Pd dan Undangan Stakeholder lainnya.
Laporan : (Gian Paqih)
Editor : Seno
