Headline

Buka Pelatihan Guru BK, Kadisdik Waykanan Harapkan Peran BK Harus Lebih Maksimal

 

Mengingat perkembangan jiwa anak yang saat ini memerlukan perhatian dari para guru bimbingan konseling (BK) lebih maksimal, peran BK di sekolah harus lebih ditingkatkan.

Laporan : Kuntar

Gentamerah.com || Waykanan – Mengingat perkembangan jiwa anak yang saat ini memerlukan perhatian dari para guru bimbingan konseling (BK) lebih maksimal, peran BK di sekolah harus lebih ditingkatkan.

“Peranan Guru BK di sekolah sangat penting dalam keberhasilan setiap siswa agar bisa menjalani proses pendidikan di sekolah dengan baik. Guru BK bertugas untuk mengetahui dan juga memahami perilaku dan juga memberikan konseling kepada siswa, sehingga bisa membantu siswanya dalam mengatasi setiap permasalahan siswa,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Waykanan, Machiavelly Herman Tarmizi, S.STP saat membuka kegiatan pelatihan guru Bimbingan Konseling tingkat sekolah dasar dan menengah pertama, di Gedung serba guna (GSG) Waykanan, Selasa (28/2/2023).

Velly, panggilan akrab kadisdik Waykanan itu mengatakan, di sekolah Guru BK bertugas memberikan bantuan kepada siswa, agar bisa mencapai tugas-tugas perkembangannya dengan optimal dalam peranannya sebagai seorang  pribadi.

Menurutnya, bahwa guru bimbingan konseling atau guru bimbingan penyuluhan (guru bimpen) memiliki peran penting dalam keberhasilan setiap siswa, agar bisa menjalani proses pendidikan di sekolah dengan sebaiknya dan bisa mendeteksi dini perkembangan Psikologi anak.

“Tujuan pelatihan ini untuk membekali guru ilmu cara mendeteksi dini perkembangan psikologi anak,” ucapnya.

Situasi pandemi covid yang kurang lebih terjadi krisis selama  3 tahun, menyebabkan program-program metodologi dan kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar sangat terganggu, sehingga diharapkan dapat terdeteksi dini.

“Karena mereka sebagai guru bimbingan konseling lebih dekat dengan siswa, disamping dengan guru-guru lainnya,” kata dia.

Tidak hanya itu, kata Velly, peranan penting Guru BK itu sebagai mediator, fasilitator, motivator antara sekolah dengan peserta didik dan juga orang tua. Karena peserta didik tidak akan lepas dengan yang namanya permasalahan atau pelanggaran.

Diketahui, pelatihan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Waykanan tersebut bekerjasama dengan Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung ( FKIP UNILA), dan diketahui sebanyak 410 Guru, 298 Guru SD Negeri, 19 Guru SD Swasta, dan 63 Guru SMP negeri,  30 Guru SMP Swasta.

Editor : Kan’s

close